Mengenal 12 investasi reksadana dan jenis-Jenis produknya
Blogger Kediri BlogOrangIT - Investasi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menanamkan modal dan dengan investasi, para investor akan mendapat keuntungan dengan perhitungan yang jelas. Dulunya investasi menjadi sebuah hal yang mustahil dilakukan masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah, namun sekarang investasi menjadi lebih mudah.
Jenis investasi sudah sangat beragam dan salah satu jenis investasi yang lumayan familiar adalah reksadana. Investasi reksadana juga memiliki banyak jenisnya, sehingga para investor bisa memilih jenis reksadana sesuai keinginan dan kebutuhan.
Sekilas Tentang Investasi Reksadana
Reksadana merupakan salah satu cara investasi yang sedang naik daun di kalangan masyarakat Indonesia. Reksadana cocok untuk masyarakat pemodal, baik yang punya modal kecil atau besar. Reksadana juga sangat cocok untuk masyarakat yang ingin melakukan investasi, namun pengetahuannya tidaklah luas.
Reksadana menjadi salah satu sarana yang bisa dipilih untuk melakukan penghimpunan dana dari masyarakat yang memiliki modal. Reksadana juga menjadi investasi yang sangat cocok untuk para pemula, karena anda tidak perlu memiliki wawasan luas mengenai investasi. Dengan waktu yang terbatas, anda bisa melakukan investasi dengan mudah.
Reksadana juga membantu meningkatkan peran pemodal lokal untuk melakukan investasi di pasar modal Indonesia dan reksadana sering dianggap sebagai wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat. Manajer investasi akan memilih sektor investasi yang sesuai dan tepat, sehingga kerja anda menjadi lebih ringan.
Setidaknya ada 3 ciri utama reksadana yaitu adanya modal dari masyarakat, investasi dalam portofolio efek dan dana akan dikelola oleh seorang manajer investasi. Dana yang terkumpul dalam reksadana merupakan dana bersama dan manajer investasi adalah orang yang dipercaya mengelola semua dana tersebut. Setidaknya ada beberapa jenis reksadana yang bisa dipilih dan semuanya memiliki kriteria tersendiri.
Jenis-Jenis Investasi Reksadana
1. Reksadana Saham
Reksadana saham merupakan salah satu jenis reksadana yanng memiliki potensi imbalan bagi hasil yang paling tinggi diantara jenis reksadana lainnya dan hal ini terbukti dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, imbalan hasil dalam setahun sekitar 18%. Seorang manajer investasi biasanya akan berperan dalam penempatan dana di beberapa saham.
Mengingat harga saham akan selalu berfluktuasi, maka sangat memiliki resiko yang tinggi dan durasi investasi reksa dana saham biasanya dilakukan dalam kurun waktu lebih dari 5 tahun.
2. Reksadana Campuran
Reksadana campuran adalah jenis reksadana yang merupakan kombinasi antara obligasi dengan saham dan porsinya biasanya berbeda dari satu produk ke produk yang lainnya. Reksadana campuran biasanya akan memenuhi kebutuhan dalam jangka yang menengah.
Reksadana campuran memang memiliki resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan reksadana saham dan bagi hasilnya juga lebih kecil. Reksadana dijalankan jangka menengah yaitu satu sampai dengan 3 tahun.
3. Reksadana Obligasi
Reksadana obligasi merupakan jenis reksadana yang biasanya berisikan surat utang negara atau korporasi dan jenis reksadana obligasi memiliki resiko yang rendah dibandingkan dengan reksadana campuran dan reksadana saham.
Reksadana obligasi cocok untuk keperluan keuangan di bawah 3 tahun, sehingga terbilang salah satu obligasi yang bisa dilakukan dengan waktu yang singkat atau jangka pendek.
4. Reksadana Pasar Uang
Reksadana pasar uang adalah jenis reksadana yang berisikan obligasi atau dana tunai yang akan mengalami jatuh tempo dan imbal hasil dari reksadana ini sedikit diatas reksadana deposito. Jenis reksadana ini merupakan reksadana yang paling aman dibandingkan dengan yang lainnya.
Tingkat resiko reksadana pasar uang sangatlah rendah dan sangat cocok untuk keperluan investasi jangka pendek yaitu di bawah 1 tahun. Jenis reksadana pasar uang memiliki imbal hasil yang terbilang rendah.
5. Reksadana Terstruktur
Reksadana terstruktur adalah jenis reksadana yang melakukan penempatan investasi di surat berharga seperti obligasi dengan saham. Setidaknya ada 3 jenis reksadana terstruktur yaitu reksadana penjaminan, terproteksi dan reksadana indeks.
Baca juga: Kasus penipuan online yang marak terjadi
6. Reksadana Terproteksi
Reksadana terproteksi merupakan jenis reksadana yang memiliki karakter yang sangat mirip dengan deposito, karena memiliki masa jatuh tempo dan membagikan keuntungan secara berkala. Nilai pokok investasi biasanya akan tetap utuh, meski reksadana telah jatuh tempo.
Perbedaan reksadana terproteksi dengan obligasi yaitu terletakak dari peran manajer investasi yang melakukan strategi investasi dengan pengelolaan yang pasif yaitu melakukan pembelian dan memegangnya sampai jatuh tempo.
7. Reksadana Dengan Penjaminan
Reksadana dengan penjaminan adalah jenis reksadana yang memberikan jaminan nilai awal investasi kepada para investor dan jaminan akan diberikan dengan nilai investasi awal.
Jaminan atau garansi diberikan dengan cara penjaminan dari pihak perusahaan asuransi, namun sampai sekarang belum ada manajer investasi yang mengeluarkan produk reksadana dengan memakai konsep penjaminan.
8. Reksadana Indeks
Reksadana indeks adalah salah satu jenis reksadana yang mengacu pada indeks tertentu dan indeks tersebut akan dijadikan sebagai acuan dalam menentukan kinerja reksa dana indeks. Manajer investasi akan memakai indeks obligasi dan indeks saham untuk menjalankan reksadana jenis ini.
Manajer investasi akan memilih indeks LQ 45 yang berisikan 45 saham liquid dan isi dari reksadana indeks yaitu tiruan dari berbagai saham pada LQ 45. Pada dasarnya, strategi reksadana indeks akan berbeda dengan strategi reksadana saham.
9. Reksadana Sektor Riil
Manajer investasi akan menempatkan dana investasi pada sebuah aset kertas dan akan menempatkan dana investasi pada sektor yang riil.
Reksadana sektor rill meliputi reksadana penyertaan terbatas atau RDPT, dana investasi real estat atau DIRE dan kontrak investasi kolektif efek beragun asel atau KIK-EBA.
10. Reksadana Penyertaan Terbatas
Reksadana penyertaan terbatas adalah jenis reksadana yang menempatkan dana pada investasi paper aset dan juga reksadana yang menempatkan dana investasi pada sektor yang riil. RPDT adalah sebuah wadah yang dipakai untuk menghimpun dana dari para investor profesional.
Manajer investasi akan menginvestasikan dana pada sektor yang riil seperti pembangunan infrastruktur dan yang lainnya. Investor profesional menjadi pemodal yang punya kemampuan untuk membeli unit penyertaan dan melakukan analisis risiko RDPT.
11. Reksadana Investasi Real Estat
Produk reksadana ini memang kurang begitu populer di Indonesia dan reksadana jenis ini terkenal dengan sebutan Real Estate Investment Trust di luar negeri. Secara umum, DIRE merupakan himpunan dana investor yang telah diinvestasikan pada real estat dan setara kas.
Manajer investasi dalam reksadana jenis ini bisa memberi properti berupa bangunan, gedung, tanah, saham dan obligasi.
12. Reksadana Syariah
Reksadana syariah merupakan salah satu intrumen dan mekanisme yang tidak boleh bertentangan dengan prinsip syariah. Manajer investasi tidak akan menempatkan dana investasi pada sektor industri yang akan menimbulkan riba seperti sektor perbankan atau sektor industri penghasil minuman keras.
Sekian bahasan lengkap mengenai Jenis-Jenis Investasi Reksadana dan semoga semua bahasannya bermanfaat untuk para pembaca.
www.helmykediri,,com
Posting Komentar untuk "Mengenal 12 investasi reksadana dan jenis-Jenis produknya"
Posting Komentar
Artikel di blog ini bersumber dari pengalaman pribadi penulis, tulisan orang lain sebagai posting tamu maupun bayaran oleh sebab itu segala hak cipta baik kutipan dan gambar milik setiap orang yang merasa memilikinya